Selasa, 16 Juni 2009


Dalam jiwa kecil,dalam
Tersasat iris-irisan tipis melalang lintang
setiap satu dan dua goresan berbeda-beda jeda masa...
bukan sekaligus dijiwa diBabibuta
Menorehkan luka yang tak cuma sakit, tapi luka perih penuh pahit !

ketiadaanmu dari rumah bukan ketiadaan sesementara
pergi dan kembali membawa senyum bukan duka,
tapi ketiadaanmu melesat hilang dari pandangan seribu mata
hingga sang langit tak lagi melihatmu dan hanya sang bumi yang tahu, bahwa bumilah yang menidurkan jasadmu di dalam kandungannya

1 komentar:

Anonim mengatakan...

kok puisinya sedih bangrt sihh...?