Kamis, 09 April 2009

menatap muhammad

Menatap Muhammad purnama rindu

tiada mentari yang tak malu

tiada lidah yang tak kelu

tiada hati yang tak menderu

tiada pula bintang gemintang yang tak bergetar-getar menahan segenap kelipnya

merintih akuulah geletar cahaya Muhammad, aakulah geletar cahaya Muhammad , aakulah geletarr cahaya Muhammad

dan tiapa pula awan yang tak berarak-arak menanti pertemuan dengan mu duhai Muhammad

Menatap Muhammad rembulan rindu

tiada bestari yang tak syahdu

tiada melodi yang tak sendu

tiada jemari yang tak beradu

tiada pula badai taupan yang tak bertiup kencang menahan segenap hasratnya

meronta akuulah dahsyat cahaya Muhammad, aakulah dahsyat kuat Muhammad, aakulah dahsyat cahaya Muhammad

dan tiada pula sepoi yang tak bertiup-tiupan menanti persuaan dengan mu duhai Muhammad

Menatap Muhammad gemerlapan rindu

tiada jauhari yang tak bersatu

tiada cinta yang tak berpadu

tiada rindu yang tak bertalu

tiada hidup yang tak baharu

tiada pula puncak merapi yang tak bergolak kawah menahan segenap takjubnya

meletup aakulah gelora cahaya Muhammad, aakulah gelora cahaya Muhammad, aakulah gelora cahaya Muhammad

dan tiada pula gempa yang tak bergoyang-goyang gelisah akan pertemuan dengan mu duhai Muhammad

Menatap Muhammad alifnya rindu

tiada ba` yang tak melengkung

tiada ‘ain yang tak mencekung

tiada penglihatan yang tak tercenung

tiada mata yang tak berpalung

tiada pula samudera yang tak menggelegak ombak menahan segenap asmaranya

mendeburr aakulah gelombang cahaya Muhammad, aakulah gelombang cahaya Muhammad , aaa kulah gelombang cahaya Muhammad

dan tiada pula ikan dan buih yang tak menari resah menanti perhelatan denganmu duhai Muhammad

Menatap Muhammad hakikat rindu

tiada mata yang tak nanar

tiada bejana yang tak lubar

tiada pedang yang tak lumar

tiada zirah yang tak lumat

tiada pula bumi-bumi yang tak bergempaan menahan segenap cintanya

menggoncang akulah goncang cahaya Muhammad, aakulah goncang cahaya Muhammad, aakulah goncang cahaya Muhammad

dan tiada pula kendi-kendi yang tak berpecahan menanti pertemuan denganmu duhai Muhammad

Meresapi Muhammad mawar-melati rindu

tiada tangkai yang tak tertekuk

tak pula hidung yang tak tertenung

tiada daun yang tak mendayu

tak pula indera yang tak merenung

tiada pula kata-bahasa yang tak terpatah resah menahan segenap takjubnya

merintih akulah takjub cahaya Muhammad, akulah suci cahaya Muhammad, akulah diam cahaya Muhammad

dan tiada pula lidah-kelu yang tak berdiaman menanti pertemuan denganmu duhai Muhammad

Menatap Muhammad merak rindu

tiada bahari yang tak menderu

tiada anjungan yang tak berderak

tiada hari yang tak menderu

tiada sahara yang tak menggelegak

tiada pula rajawali garuda yang tak melayang tinggi menahan segenap hasratnya

mencericit akulah takjub cantik Muhammad, aakulah takjub cahaya Muhammad, aakulah warna-warni Muhammad

dan tiada pula nuri dan emprit yang tak berkicauan sendu menanti pertemuan denganmu duhai Muhammad

Mengingat segenap Mulia Muhammad

pastilah Tuhan kan bersalawat

tiada Malaikat yang tak bersalawat

tiada mukmin yang tak bersalawat

tiada mukmin yang tak bersyafaat

tiada pula pendosa yang tak bergetar takut menjerit

aakulah tujuan kasih Muhammad, aakulah harapkan syafa’at Muhammad, aakulah harapkan syafa’at Muhammad

dan tiada pula pendoa yang tak bermajlis salawat hingga sekarat menanti kepastian syafa’atMu duhai Muhammad

Mengingat segenap Indah Muhammad

tiada Zulaikha yang tak ber-Yusuf

tiada Fathimah yang tak ber-‘Ali

tiada Layla yang tak ber-Majnun

tiada Romeo yang tak ber-Yulia

tiada pula kekasih dan pengantin yang tak berpasang-pasangan bercinta merintih

kaamilah cahaya kasih Muhammad, kaamilah cahaya indah Muhammad, kaamilah bidadari cinta Muhammad

dan tiada pula bidadari-bidadara surga yang tak merindukan cahaya Indahmu, duhai Muhamma

Tidak ada komentar: