Minggu, 15 April 2012

Sikap Penikmat Cinta

Mencari kesamaan dalam diri pasangan, atau gebetan? Memang itu yang sering dilakukan oleh manusia-manusia penikmat cinta. Tentu sebelum mereka melanjutkan kejenjang pernikahan.

Dalam hal memilih kesamaan, orang macam ini adalah orang yang suka pilih-pilih pasangan (gue bukan peramal coy) tapi tunggu, mereka mempunyai hati yang setia, jika sudah merasa cocok dia kasih hati mereka sepenuhnya, walau belum berstatus pacar,bahkan!

Salahkah dia? Tidak, benarkah dia? Tidak benar! Lalu… ? dia hanya belum bisa mengontrol hati dan perasaan dia. Umur, umur adalah factor terkuat setelah sifat dasar. Umur sangat aktif dengan tingkat emosional manusia, 20-25 adalah saatnya seorang wanita (missal) memilih siapa kelak pendamping hidup mereka, apapun dilakukan termasuk menaruh hati sebulat bola.

Apa se yang akan terjadi jika terlanjur mencintai seseorang dan orang itu tidak merespon cintanya? Banyak, trauma mungkin, salah satunya. Hey, ini bukan sinetron. Rill ini kehidupan nyata, nyawa dan kehidupanmu tidak di tangan lelaki itu! Merubah sikap dan cara pandang mencintai adalah salah satu cara mentralisir cinta yang tidak di respon. Kadang pernah mendengar saran, agar mencari kesibukan. Boleh, itu juga benar. Atau mencari seorang pasangan lagi, ini cara ampuh. Tapi sekali lagi jangan mencari yang sama seperti pengalaman yang sudah-sudah. Menyamakan sama saja mengorek kepahitan (cinta tak dianggap).

hah? masih ada yang  mau mengharap? mempertahankan? boleh-boleh saja toh cinta ya seperti itu, tapi lagi-lagi Logika memang sering kalah dengan urusan Cinta.
oke, sekarang ada yang mau mengharap dan mempertahankan cinta (tak dianggap), kemudian 'Doa'-nya terkabulkan, alhasil Pacaran. tunggu, atas dasar apa dia mengabulkan? cinta? sayang? kenapa tidak dari dulu 'jadian'-nya? 

end then, sekrang dia milikmu tapi apakah dia memilikimu? tanyakan itu pada logika.

Tidak ada komentar: